Janganlah Ragu Untuk Berubah
Menjadi Yang Lebih Baik
Umm Zakiyyah adalah seorang penulis “Islamic
Fiction Novels” yang lahir pada tahun 1975 di Long Island, New York. Dia telah
lulus pada tahun 1997 dengan gelar “Bachelor of Arts” atau biasa disebut
sebagai “Sarjana Muda (Ilmu Sastra)” dari Emory University di Atlanta, Georgia.
Karya-karyanya telah banyak dikaji dalam kelas-kelas dan klub-klub buku.
Beberapa dari karyanya adalah novel A Voice, If I Should Speak, Footsteps,
Heart We Lost, dan lain-lain.
Salah satu dari karyanya adalah If I Should
Speak : A Novel. Dimana pada novel satu ini, seorang produser dari Audaz
Entertaiment bernama “Nia Malika Dixon” berniat menggarap sebuah film untuk
novel ini.
‘’Manusia memiliki sesuatu yang disebut
fitrah. Fitrah ini menjamin kita bisa mengetahui kebenaran ketika ia datang.
Dan apakah kebenaran itu? Itulah Islam.’’
Pernyataan itu menohok hati
Tamika. Benarkah dirinya memiliki fitrah itu? Dan benarkah kebenaran yang
selama ini ia cari adalah Islam? Tamika Douglass, seorang mahasiswi Amerika
yang cerdas dan berbakat seni, telah lama dihantui pertanyaan-pertanyaan
tentang Tuhan sebagaimana yang diyakini agamanya. Ibu dan sahabat-sahabatnya
memberitahunya untuk tidak banyak mempertanyakan Tuhan, agama tidak perlu masuk
akal dan ia harus percaya saja. Namun, Tamika tak bisa mengingkari kata
hatinya.
Persahabatan dengan dua sahabat
Muslim, Aminah dan Durrah ‘’Dee’’ Gonzalez, membuka jalan baginya untuk
mengenal Islam. Awalnya Tamika agak anti dengan dua teman muslimnya itu, karena
doktrin-doktrin yang begitu kuat dari orang tua dan temannya mengenai Islam
sebagai agama orang-orang yang akan masuk neraka. Namun, lambat laun Tamika
merasa ajaran-ajaran Islam bisa menjawab pertanyaan-pertanyaannya,
pertanyaan-pertanyaan yang tak bisa dijawab dalam agamanya. Hingga ada yang
pergi dalam hidupnya, ia pun semakin yakin akan hatinya. Mungkinkah yang
berbicara itu adalah fitrahnya? Namun, apakah Islam yang selama ini ia cari?
Beranikah ia mengambil langkah berani menjadi Muslim? Bukankah Islam adalah
agama yang menindas perempuan, agama bangsa-bangsa tertinggal di dunia?
Inilah sebuah novel pencarian
spiritual yang mendapat sambutan luar biasa di berbagai negara dan dianggap
membawa pembaruan pada genre novel spiritual. Dikaji di kelas-kelas dan
klub-klub buku, telah banyak pembaca mengakui pengaruh novel ini pada hidup
mereka.
Buku ini bercerita tentang
Tamika Douglass (maaf kalau namanya salah, soalnya bukunya udah dikembalikan),
yang bertemu Aminah dan Durrah Gonzales yang biasa dipanggil Dee. Awalnya
Tamika menginap di apartemen (lupa namanya, Insya Allah akan saya tambahkan)
bersama seseorang. Tamika tidak suka sifatnya dan berujung pada ‘hal yang tidak
boleh dilakukan’. Akhirnya Tamika pindah ke apartemen lain dan bertemu dengan
Aminah dan Dee yang juga teman sekamarnya
Cerita berlanjut, Tamika
mengambil jurusan agama tetapi bingung dengan pilihan agama yang begitu
melimpah. Hingga akhirnya Tamika tertarik pada Islam karena Aminah dan Dee.
Melalui Aminah, Tamika mengetahui sedikit-banyak tentang Islam, dan
mempertimbangkannya
Novel ini tidak lantas
mengagung-agungkan bahwa Islamlah yang benar dan agama lain adalah agama yang
salah. Tapi novel ini lebih mengajak para pembaca untuk berpikir secara
rasional dan memilih agama bukan hanya lantaran ikut-ikutan. Banyaknya narasi
tentang Islam dapat menambah pengetahuan kita
Kemudian, Tamika dan Dee
ditawari panggung dan dilihat produser. Besar kemungkinan mereka akan lebih
dikenal setelahnya. Dee yang sudah berbulan-bulan tak menjalankan kewajibannya
tetap saja melawan Aminah untuk bernyanyi di depan umum, sesuatu yang tidak
boleh dilakukan Muslim
Singkat cerita Tamika dan Dee
yang dihujani pujian karena aksinya yang bagus akhirnya menjumpai hal yang
tidak pernah diduga sebelumnya, dan karena hal itu Tamika masuk Islam
Bahasa yang digunakan baku, tidak
berbelit-belit. Terkadang terdapat makna kiasan dan penuh metafora yang harus
diterjemahkan lebih mendalam oleh pembaca.
Bahasa pada novel ini terdapat juga sisipan kata
berbahasa inggris, yang mungkin belum banyak diketahui pada umumnya.
Kertas yang mudah sobekpun menjadi bahan kekurangan novel ini.
Novel ini sangat bagus dibaca untuk semua
orang, baik itu kalangan remaja maupun dewasa. Dikarenakan novel ini mampu
memberikan bahan kajian yang bermanfaat dan dapat dijadikan sumber literatur
mini dakwah Islam. Tidak hanya kaum muslim, kaum non-muslim pun
dapat membaca novel ini. Novel ini dianggap membawa pembaruan pada genre novel spiritual masa
kini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar